Kesabaran Maraton One Piece (Episode 1-500) : Masih Anime Terbaik



INTERMESO 

Setelah aku menonton One Piece 500 episode, akhirnya aku harus mengakui betapa One Piece ini akan menjadi sebuah anime yang nggak akan ketinggalan jaman. 

Karena sebelum menonton One Piece aku sudah menonton anime-anime shounen lainnya yang terhitung masih baru, nggak banyak sih, tapi ya bisa dibilang baru lah kayak Boku No Hero, Black Clover, Attack on Titan, Haikyuu, Sword Art Online, trus apalagi ya.. lupa, sisanya banyak yang belum kelar sih.

Anime lama yang kutonton sebelum One Piece ya cuma Naruto, Inuyasha, Samurai X, Conan, Bleach, dan lainnya lagi (kalau ada) aku lupa judulnya. Untuk OP ini aku maraton, sedangkan Naruto, Conan termasuk yang aku ikutin dari awal perilisannya di Indonesia. So memang ketika nonton One Piece aku udah ada bekal kesiapan untuk harus menonton tayangan yang pasti jadul banget dengan ukuran rasion gambar masih 3:4 kala itu.

Tapi sebelum aku nonton One Piece, nggak pernah kepikiran untukku bahkan menonton anime ini. Melihat betapa hypenya one piece dimanapun aku berada, berkali-kali aku berfikir 'apa aku coba nonton aja yaa' tapi waktu aku lihat episodenya yang selalu semakin banyak (900an), dan nggak tamat-tamat kadang aku juga skeptis untuk nonton, "apa bakalan tamat nih anime, udah kayak sinetron malah lebih parah", semakin nggak mau nonton waktu doraemon dan naruto yang seangkatan akhirnya tamat. Dan conan, belum tamat juga sih T.T haha.. Tapi intinya, aku sudah sampai keputusan bahwa One Piece ini nggak bakalan kutonton, beneran deh.

Hingga masuklah masa pandemi tahun 2020, adekku yang SMA nih kan gabut banget ya dan dia mulai deh nonton anime-anime yang baru (selama ini dia pengikut anime lama kayak aku), dan aku juga belum nyoba anime lain selain yang pernah aku tonton waktu kecil. Pernah aku coba nonton anime-anime AOT atau SAO di tahun 2018 habis lulus kuliah, tapi saat itu aku nggak bisa selesai nggak tau deh kenapa. Kayak kurang aja gitu, apalagi AOT pas awal-awal episode kan clueless banget ya ceritanya.

Dan di tahun 2020 pas adekku memutuskan nonton AOT, dan aku juga pingin lanjutin, disitulah perjalananku menonton anime-anime baru dimulai. Stok anime untuk ditonton nggak pernah habis, dan sejujurnya aku merasa harus menonton anime genre shounen itu kayaknya nggak bisa sendiri, harus ada temennya. Karena walau sehari cuma nonton 1-2 episode, tapi itu jadi sesuatu yang dinantikan karena ada teman diskusi.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menonton one piece karena kalau sudah sampai di titik mengikuti anime-anime shounen terkenal, kayaknya nggak mungkin kalau nggak nonton one piece. Disisi lain anime yang masih belum aku tonton masih banyak, tapi kalau melihat secara episode rasa-rasanya menyelesaikan one piece harus jadi prioritas keburu aku ketinggalan kereta lebih banyak kan. Untuka anime lain yaah masih bisa kekejar lah kalau untuk 50-100an episode. Dan one piece ini termasuk anime legend yang akan berasa bersalah kalau nggak nonton ini anime. Jadi ya aku memutuskan untuk menonton.



AWAL-AWAL MENONTON

Bekalku nonton One Piece ini cuma tau Luffy itu manusia karet. Itu doang sih. Aku jarang dapet spoiler aneh-aneh untuk one piece, jadi bener-bener se clueless itu waktu nonton pertama kali.

Melewati masa-masa kebosanan

Ini anime lama ya, rilis di tahun 90an untuk episode-episode awalnya. Meskipun kalian bilang 'kok ngebosenin sih? Ini adalah anime paling epic! nggak ada bosen-bosennya', tapi to be honest, aku emang harus jujur disini bahwa masa bosan menonton One Piece ini untukku yang baru tetap ada. 

Cerita yang lambat, 1 hari dicerita setara 10 episode, canon yang terasa seperti filler, flashback yang diulang-ulang sampai hafal di luar kepala, tokoh-tokoh asing yang tiba-tiba muncul dan nggak tau kenapa aku harus ngikutin tokoh ini, pengumpulan kru mugiwara yang lamaa banget.. berkali-kali aku melewati episode-episode seperti itu.

Sampai aku bertanya-tanya, di episode berapa aku bakal tertarik untuk mereview anime ini ya? Secara di banyak kesempatan aku nggak juga tergugah untuk menuliskan review untuk one piece.

Tetap bertahan dengan konsisten menonton setiap hari

Sejujurnya yang bikin aku bertahan menonton anime ini adalah konsistensi. Mau ceritanya lagi nggak menarik, mau lagi ngebosenin, aku tetap harus menonton minimal 1 episode setiap hari. Mau aku lagi baca komik yang super bagus atau drama yang sangat menyenangkan, one piece ini tetap harus ditonton setiap hari. Cuma itu satu-satunya cara agar aku nggak berhenti untuk menonton. Karena ada kemungkinan kalau aku berhenti lebih dari 3 hari aku nggak bakalan lanjut. So, apapun yang terjadi aku harus sedia 30 menit minimal untuk nonton anime ini.

900 episode bukan sedikit ya. Kalau sehari 1 episode, aku bisa 3 tahun baru kelar semua episodenya (itu juga kalau nambah waktu untuk nonton otomatis ikut expand). Dan 400 episode pertama aku selesaikan dalam waktu 9 bulan. Sebelum aku menyelesaikan 100 episode berikutnya kurang dari satu bulan hahahaha.

Emang gokil sih ini anime.

Yang bikin aku tiap hari harus nonton adalah keinginan dan kengototan bahwa anime ini harus kelar! bahkan sebelum aku lanjutin maraton anime lainnya, yang ini harus kelar! Karena aku tahu bahwa one piece ini bagus. Kalau nggak bagus nggak mungkin anime ini bertenger di atas terus di list manapun! Naruto yang aku bilang sebagus itu aja nggak selalu ada di peringkat 1 anime terbaik, tapi one piece ini selalu. Jadi aku yakin demi apa ini anime pasti bagus.

Cuma itu bekal ku untuk day by day nonton anime ini.

Episode-episode seru

Episode seru pasti ada, lucu pasti ada, yang bikin aku sehari nonton langsung 5 episode juga ada. Tapi nggak selalu. Kadang bagus di awal, bosenin di akhir. Kadang bosen di awal, seru di tengah. Kalau lagi seru emang bagus nonton banyak lumayanlah. Tapi aku nggak mau memaksakan diri, kalau emang lagi nggak bagus lebih baik aku nonton 1 episode daripada memaksakan diri nonton banyak trus nggak nonton sama sekali.

Alasan bertahan

Luffy
Zoro
Nami
Lucu
Chopper imut
Zoro sama Sanji kalau berantem lucu
Luffy kalau nyanyi kayak bapak-bapak lucu
Kesetiaan zoro tanpa batas sama luffy
nami kalau lagi sama zoro bertengkar mulu lucu
kebegoan luffy tapi kalau sama temen beeh.
Penantian masa-masa istirahat kru topi jerami yang lagi leyeh-leyeh tapi tetep ada aja kebodohan.
kebiasaan zoro yang nyasar, luffy juga sih.
Mood booster harian.

Dibandingkan arc demi arch, yang bikin bertahan lebih kepada petualangan luffy dkk itu sendiri.

Aku akhirnya paham apa yang dibilang orang-orang 'kalau udah sampai episode akhir, nyesel waktu episode-episode awal pingin cepet-cepet nontonnya'

Karena saking aku pelan kayak kura-kura untuk menonton awal-awal episode, dan sabaaar banget per episodenya, mungkin secara nggak sadar memoriku menangkap banyak momen dan kejadian yang di one piece yang ternyata banyak banget yang bersinggungan dengan episode entah berapa ratus kemudian. Dan disitulah aku memahami BETAPA INI ONE PIECE BAGUS BANGET!!!

Justru karena aku lambat nontonnya, aku jadi lebih mudah menelaah cerita-ceritanya. Siapa sangka nanti semua arc, tokoh, situasi, dsb ini berhubungan pada akhirnya T.T 

I'm so proud of myself!!



MASUK EPISODE 400

Setiap kita yang menonton pasti memiliki episode atau arc masing-masing yang menjadi titik poin ia jadi fansnya one piece. Dan untukku pribadi adalah ketika cerita mulai masuk arc pulau sabaody. 

Sebenarnya, dari arc luffy di anies lobby, ketemu franky, ketemu brooks, thriller banks, dan ada beberapa arc sebelumnya yang aku inget bagus juga, itu sebenernya aku udah menemukan titik potensi cerita ini akan jadi luar biasa. Dan memang potensi ini yang bikin aku terus bertahan. Tapi di masa-masa itu aku belum benar-benar dapat kesan bertubi-tubi seperti yang dilakukan di arc sabaody dan setelahnya.

Apalagi setelah menonton 400 episode aku sudah sampai titik tidak berekspektasi lagi. Aku tahu ceritanya akan bagus, tapi kalau kamu menonton anime ini tiap hari selama 9 bulan, nonton anime ini udah kayak rutinitas dan penghilang rindu kepada kru topi jerami. Saking udah biasa tiap hari melihat anggota mugiwara, jadi ada yang kurang kalau sehari aja nggak lihat wajah luffy dkk. Aku sampai dititik menikmati anime ini karena udah sayang aja sama karakternya.

Dan masuklah ke pulau saebody,

Itu...

Wah..

Gila sih...

Merindingnya nggak berhenti-berhenti!

Baru kelar merinding, eh merinding lagi.

Plot twistnya udah nggak nanggung-nanggung.

Baru kelar speechless, eh speechless lagi.

Kesabaranku berasa kebayar tuntas ketika aku memahami apa maksud semua episode yang sudah aku lewati selama ini.

Tegang iya, seneng iya, tapi sedih iya juga, nangis iya juga.

Pokoknya 400-500 ini titik poinku yang aku udah fiks nggak bakal berhenti nonton one piece sampai episode terakhir.

Yang 400 episode aku selesai dalam waktu 9 bulan, tapi dari episode 400-500 nggak sampai sebulan kelar sih ini. 

Campur aduk banget nonton one piece ini huhuhu. Aku sampai bingung udah mau review apa, kayaknya aku udah nggak bisa review selain isinya cuma amaze aja. 

Sampai sini aja udah kayak gini ceritanya, dan aku tahu akan jauh lebih gila di episode2 selanjutnya.

Next, mungkin aku bakal bahas review per arc mulai dari Pulai Saebody sama Marineford yang rasanya bertubi-tubi banget.

Tapi intinya untuk postingan one piece ini, nggak bakalan nyesel untuk bertahan dan bersabar kalau kalian lagi dilema worth it nggak ya nonton one piece ini?

Asalkan kalian bersabar, worth it banget kok. Kalian pada akhirnya akan menemukan titik dimana semua kesabaran kalian terbayar pada akhirnya.

Dan kalau mau bisa selesai maraton, sabar aja, day by day, one by one kalau kalian kadang merasa jenuh sama anime ini, karena semua yang kamu tonton dari episode satu pada akhirnya nggak akan sia-sia karena semua akan berhubungan dengan episode di beratus-ratus episode berikutnya.

Semangat nonton ya!



Salam, Adlina Haezah

Komentar